Apa Itu Leukimia – Leukimia atau kanker darah sudah menjadi salah satu penyakit mematikan yang sangat ditakuti oleh banyak orang. Meskipun kemajuan medis telah membuat perawatan dan pengobatan menjadi lebih efektif, namun masih banyak yang belum paham apa itu leukimia dan bagaimana cara mengenali gejalanya.
Leukimia merupakan jenis kanker darah yang paling sering terjadi pada orang dewasa. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel darah putih tumbuh dengan tidak terkendali di sumsum tulang dan kadang-kadang menyebar ke sirkulasi darah.
Akibatnya, operasi penggantian sel darah putih sangatlah sulit dan memerlukan perawatan jangka panjang. Kanker darah ini biasanya menyerang sel-sel darah putih yang disebut leukosit, yang bertugas untuk melawan infeksi dalam tubuh.
Oleh karena itu, mengetahui gejala dan pengobatan leukimia sangat penting bagi siapa saja untuk membantu mencegah dan mengatasi kondisi ini. Berikut stkipmktb.ac.id telah merangkum Apa Itu Leukimia dan apa penyebabnya.
Apa itu Leukimia?
Leukimia atau kanker darah merupakan jenis kanker yang menyerang sel darah putih atau leukosit pada sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih yang seharusnya berfungsi melindungi tubuh dari bakteri dan virus berubah menjadi sel yang abnormal dan menumpuk di dalam sumsum tulang serta beredar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Penyakit ini dibagi menjadi dua tipe utama, yaitu leukemia akut dan leukemia kronis. Leukemia akut berkembang dengan cepat, sedangkan leukemia kronis berkembang lebih lambat.
Tanda-tanda Awal Leukimia
Leukimia adalah jenis kanker darah yang memengaruhi sel darah putih. Kondisi ini dapat mempengaruhi orang dari segala usia, termasuk anak-anak. Beberapa gejala awal leukimia mirip dengan kondisi lain, seperti flu atau infeksi dan sulit dideteksi pada tahap awal. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui tanda-tanda awal dari leukimia. Berikut adalah beberapa tanda-tanda awal Penyakit ini yang perlu Anda ketahui:
- Fatigue (kelelahan)
- Penurunan berat badan tanpa sebab
- Anemia
- Nyeri tulang dan persendian
- Demam dan kedinginan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Tanda-tanda tersebut dapat muncul secara tiba-tiba dan oleh karena itu penting bagi Anda untuk memperhatikan tubuh Anda dan tidak mengabaikan kondisi ini. Jika Anda mengalami gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter. Tes yang umum dilakukan untuk mendiagnosis leukimia adalah tes darah, tes tulang sumsum, dan biopsi. Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium.
Jenis-jenis Leukimia
Penyakit ini adalah kanker yang menyerang sistem pembentukan darah pada sumsum tulang belakang dan limpa. Jenis penyakit ini disebabkan oleh pecahnya sel darah putih atau leukosit sehingga sel tersebut tumbuh tidak wajar dan berlebihan. Hal ini menyebabkan sel darah putih tidak dapat berfungsi dengan baik dalam melawan infeksi dan melawan sel-sel kanker lain di dalam tubuh. Ada beberapa jenis leukimia yang dapat diderita manusia:
1. Leukimia Limfositik Akut (LLA)
Leukimia Limfositik Akut (LLA) adalah jenis leukimia yang terjadi akibat perkembangan dari sel-sel limfosit ke arah abnormal. Penyakit ini terjadi di banyak negara dan umumnya menyerang anak-anak atau remaja, meskipun juga bisa menyerang orang dewasa. Gejala awal LLA mirip dengan flu, seperti demam, flu, dan sakit kepala.
2. Leukimia Myeloid Akut (LMA)
Leukimia Myeloid Akut (LMA) disebabkan oleh pertumbuhan sel darah putih abnormal atau myeloid. LMA biasanya lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada pada anak-anak dan memiliki gejala yang sama dengan LLA. Namun, LMA lebih terkait dengan gejala persendian, sakit perut, dan demam tinggi.
3. Leukimia Limfositik Kronis (LLK)
Leukimia Limfositik Kronis (LLK) adalah jenis leukimia yang biasanya menyerang orang dewasa yang berusia di atas 50 tahun. Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan sel-sel darah putih yang berlebihan dan abnormal dalam sumsum tulang belakang dan dikeluarkan ke dalam darah. Gejala pada LLK mungkin berlangsung selama bertahun-tahun dan tidak menunjukkan gejala tertentu dalam fase awal.
4. Leukemia Myeloid Kronis (LMK)
Leukemia Myeloid Kronis (LMK) mempengaruhi sel darah putih yang disebut granulosit (terdiri dari neutrofil, basofil, dan eosinofil) dalam sumsum tulang belakang. Leukemia ini umumnya terjadi pada orang dewasa dan gejalanya meliputi kelelahan, sesak napas, dan gejala mirip flu. Jika tidak diobati, LMK dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
Penyebab Leukimia
Leukimia adalah suatu kondisi di mana sel darah putih abnormal tumbuh secara cepat dan tidak terkendali. Namun, masih belum diketahui secara pasti apa penyebab leukemia. Berikut ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena leukemia:
1. Radiasi
Orang yang pernah terpapar paparan radiasi berlebihan, terutama pada tahap awal kehidupan, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena leukemia. Pekerja yang terpapar radiasi ionisasi secara terus-menerus juga berisiko tinggi terkena leukemia. Menurut National Cancer Institute, radiasi yang dihasilkan dari bom atom dan terapi radiasi untuk kanker mempunyai efek yang sama dan dapat menyebabkan leukemia.
2. Zat Kimia
Orang yang terpapar bahan kimia tertentu, seperti benzena dan toluena, di tempat kerja atau di lingkungan sekitar, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena leukemia.
3. Infeksi Virus
Virus tertentu juga dapat meningkatkan risiko leukemia, seperti virus T-lymphotropic human 1 (HTLV-1) dan virus Epstein-Barr (EBV).
4. Faktor Genetik
Kondisi ini juga dapat diturunkan dari orangtua ke anak mereka, meski jarang terjadi. Beberapa kasus leukemia dikaitkan dengan mutasi genetik tertentu.
Penyebab leukemia masih menjadi misteri hingga saat ini. Namun, dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menghindari faktor risiko yang tidak diperlukan, Anda dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini.
Faktor Risiko Leukimia
Penyakit ini adalah kanker yang menyerang sumsum tulang, tempat pembentukan sel darah, sehingga muncul sel-sel darah abnormal yang dapat menyebar ke seluruh tubuh. Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukimia:
1. Keturunan
Leukimia memiliki faktor keturunan dengan kemungkinan munculnya sekitar 5% – 10%, namun tidak semua kasus menyebabkan leukimia. Beberapa bentuk leukimia yang memiliki faktor keturunan antara lain Leukemia limfositik akut dan Leukemia mieloid akut.
2. Radiasi
Paparan radiasi tinggi dapat meningkatkan kemungkinan terkena Penyakit ini, terutama dalam dosis yang tinggi dan dalam jangka waktu yang lama. Orang yang pernah mendapat terapi radiasi dalam jumlah besar, seperti dalam pengobatan kanker, atau yang bekerja dalam industri nuklir, seperti pengelasan dan penggiling kayu, memiliki risiko yang lebih tinggi terkena Penyakit ini.
3. Usia
Umur adalah faktor risiko yang tidak dapat dihindari. Semakin tua seseorang, semakin besar kemungkinannya terkena leukimia. Penyakit ini lebih sering terjadi pada orang dewasa, tetapi dapat terjadi di usia berapa pun.
4. Paparan bahan kimia
Paparan berulang bahan kimia seperti pestisida, bahan bakar, cat, dan pelarut organik dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena leukimia. Paparan bahan kimia ini dapat memicu perubahan pada sel-sel darah atau sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan risiko leukimia.
5. Gangguan Genetik
Gangguan genetik yang mendasar (kelainan kromosom) seperti sindrom Down, Neurofibromatosis, dan Li-Fraumeni dapat menjadi faktor risiko terkena leukimia.
Perlu diketahui, meskipun telah dikenal faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap Penyakit ini, belum ada cara pasti untuk mencegah terjadinya kanker ini. Namun, dengan melakukan gaya hidup sehat dan menghindari paparan bahan kimia berbahaya, seseorang dapat mengurangi risiko terkena Penyakit ini.
Pencegahan Leukimia
Leukimia adalah jenis kanker yang menyerang sel-sel darah putih. Kondisi ini dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Sayangnya, hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan Penyakit ini secara total. Oleh karena itu, pencegahan menjadi faktor penting dalam menekan risiko terkena Penyakit ini. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Jaga pola makan yang sehat.
Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang akan membantu tubuh tetap sehat dan membantu menjaga daya tahan tubuh. Hindari makanan yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya, seperti formalin dan pewarna buatan.
2. Aktif bergerak dan berolahraga.
Berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga daya tahan tubuh serta membantu mengurangi risiko terkena Penyakit ini. Misalnya melakukan Workout, Apa itu Workout? Workout adalah serangkaian latihan yang dilakukan secara rutin untuk meningkatkan atau mempertahankan kebugaran tubuh.
3. Hindari rokok dan alkohol.
Rokok dan alkohol dapat meningkatkan risiko terkena leukimia.
4. Hindari pajanan zat kimia berbahaya.
Jika Anda bekerja di lingkungan industri yang menyebabkan pajanan zat kimia berbahaya, pastikan untuk mengenakan alat pelindung diri dan mengikuti prosedur keselamatan kerja dengan benar.
5. Jaga kebersihan diri dan lingkungan.
Penting untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, untuk mengurangi risiko terkena infeksi atau paparan zat kimia berbahaya.
6. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
Pemeriksaan kesehatan secara teratur dapat membantu mendeteksi leukimia secara dini dan membantu mempercepat penanganan jika terjadi.
7. Ikuti vaksinasi.
Menjalankan vaksinasi dapat membantu mencegah infeksi yang dapat menyebabkan leukimia.
8. Jangan mengonsumsi obat-obatan yang tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter.
Hindari penggunaan obat-obatan yang tidak diresepkan oleh dokter, atau melampaui dosis yang telah ditentukan. Obat-obatan tersebut dapat menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko terkena leukimia.
Kesimpulan
Melalui pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Penyakit ini merupakan kondisi kesehatan yang cukup serius dan memerlukan penanganan yang tepat. Gejala yang muncul pada Penyakit ini sangat mirip dengan penyakit lain, sehingga memerlukan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat. Diagnosa dini dan penanganan tepat sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan penderita Penyakit ini.
Perlu diingat bahwa Penyakit ini bukan hanya mempengaruhi orang dewasa, tetapi juga dapat terjadi pada anak-anak. Edukasi dan kesadaran masyarakat tentang leukimia menjadi kunci penting dalam meningkatkan kualitas hidup penderita dan mencegah penyebaran penyakit ini.