Mengapa China Sering Jadi Awal Mula Penyakit Baru? Ini Penjelasannya

Illustrasi Outbreak Penyakit yang kedetectsi pertama di CHINA dluan

Setiap kali dunia menghadapi wabah besar, seperti COVID-19 atau yang terbaru, Human Metapneumovirus (HMPV), China sering kali disebut sebagai titik awal. Mengapa begitu? Apakah ini hanya kebetulan, atau ada alasan ilmiah di baliknya? Berikut ulasannya.


1. Populasi Besar dan Padat: “Magnet” Penyebaran Virus

Dengan lebih dari 1,4 miliar penduduk, China adalah rumah bagi populasi terbesar di dunia. Kota-kota besar seperti Shanghai dan Beijing menampung jutaan orang, hidup berdampingan dalam ruang terbatas.

Apa hubungannya dengan virus?

  • Kepadatan penduduk menciptakan peluang besar bagi virus untuk menyebar dari satu orang ke orang lainnya.
  • Transportasi massal seperti kereta bawah tanah atau bus semakin mempermudah penyebaran.

2. Pasar Basah (Wet Market): Sarang Virus Zoonosis

Pasar basah, tempat hewan hidup dijual dan disembelih, adalah ciri khas di banyak kota di China. Hewan-hewan seperti ayam, bebek, babi, bahkan kelelawar sering dijual di tempat-tempat ini.

Risiko besar dari pasar basah:

  • Virus zoonosis, yang berpindah dari hewan ke manusia, berkembang dengan cepat di pasar ini.
  • Lingkungan kotor dan lembap menciptakan kondisi ideal bagi virus untuk bertahan dan bermutasi.

Contoh nyata adalah COVID-19, yang menurut teori awal muncul di pasar hewan di Wuhan.


3. Budaya Konsumsi Hewan Segar

Banyak masyarakat China percaya bahwa daging segar lebih sehat dan lebih nikmat dibandingkan daging beku. Karena itu, hewan sering disembelih langsung di pasar atau rumah tangga.

Akibatnya:

  • Risiko kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh hewan meningkat.
  • Virus yang ada pada hewan tersebut dapat berpindah ke manusia.

4. Peternakan Besar dengan Pengawasan Minim

China adalah salah satu produsen utama daging babi dan unggas dunia. Peternakan besar tersebar di seluruh wilayah, terutama di daerah pedesaan.

Namun, ada tantangan:

  • Banyak peternakan yang tidak memiliki standar kebersihan tinggi.
  • Virus yang berkembang pada hewan dapat menyebar dengan cepat, baik di dalam peternakan maupun ke manusia.

5. Kebiasaan Pengobatan Tradisional

Ketika sakit, banyak masyarakat China yang lebih memilih pengobatan tradisional seperti herbal, akupunktur, atau ramuan hewani, dibandingkan perawatan medis modern.

Masalahnya:

  • Praktisi pengobatan tradisional sering salah mendiagnosis gejala penyakit.
  • Pasien yang tidak diobati dengan benar tetap beraktivitas dan menularkan virus ke orang lain.

6. HMPV: Wabah Terbaru di China

Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Meski bukan virus baru, lonjakan kasus HMPV di China menjadi perhatian dunia.

Menurut Chinese Center for Disease Control and Prevention (CCDCP):

  • HMPV sering muncul di musim dingin dan musim semi.
  • Virus ini dapat menyebabkan infeksi pernapasan atas hingga bawah, terutama pada anak-anak dan lansia.

7. Faktor Lingkungan dan Globalisasi

Selain faktor lokal, ada juga pengaruh global:

  • China sebagai pusat perdagangan internasional. Dengan ribuan penerbangan harian, virus dari China dapat menyebar ke seluruh dunia dengan cepat.
  • Perubahan iklim. Hutan yang digunduli untuk pembangunan membuka peluang bagi virus yang ada di hewan liar untuk masuk ke populasi manusia.

8. Tidak Hanya China

Meskipun China sering menjadi sorotan, penting untuk diingat bahwa wabah besar juga pernah berasal dari wilayah lain:

  • Ebola muncul di Afrika.
  • MERS ditemukan pertama kali di Timur Tengah.
  • Flu Spanyol (1918) kemungkinan berasal dari Amerika Serikat.

Namun, karena kombinasi unik antara populasi besar, kebiasaan budaya, dan pasar basah, China memang lebih sering menjadi titik awal wabah.


Bagaimana Mencegah Wabah Baru di Masa Depan?

Agar dunia terhindar dari wabah-wabah baru, langkah-langkah ini perlu dilakukan:

  1. Mengawasi pasar basah dan peternakan lebih ketat.
  2. Mengedukasi masyarakat tentang risiko konsumsi hewan liar.
  3. Mendorong penggunaan pengobatan medis modern.
  4. Meningkatkan kerja sama global untuk pengawasan penyakit.

Kesimpulan

China sering menjadi titik awal wabah karena kombinasi faktor populasi padat, pasar basah, budaya konsumsi daging segar, dan pengobatan tradisional. Namun, wabah adalah masalah global yang membutuhkan kerja sama semua pihak.

Dengan langkah preventif yang tepat, dunia dapat lebih siap menghadapi ancaman penyakit baru di masa depan.

Bagikan:

[addtoany]